1. King of Speech
"King's Speech" adalah sebuah film yang mengisahkan tentang perjuangan Pangeran Albert, yang kemudian menjadi Raja George VI dari Britania Raya, untuk mengatasi kesulitan bicara dan stammering-nya dengan bantuan seorang terapis bahasa, Lionel Logue. Dalam menghadapi tantangan ini, Albert juga harus menghadapi tanggung jawabnya sebagai pemimpin di tengah-tengah masa krisis politik yang melanda Inggris menjelang Perang Dunia II. Dengan dukungan istri yang setia, Elizabeth, Albert berhasil menemukan kepercayaan dirinya dan mengatasi rasa takutnya untuk menjadi pemimpin yang berbicara dengan percaya diri dan menginspirasi bangsanya.
2. Beautifull Stutter
Film "Beautiful Stutter" menggambarkan perjalanan emosional dan inspiratif dari sekelompok anak-anak dan remaja yang menghadapi tantangan dalam berbicara, namun menemukan kekuatan dan identitas mereka melalui belajar seni bicara di sebuah kamp khusus. Melalui dukungan dan bimbingan dari pengajar yang berpengalaman, mereka belajar tidak hanya mengatasi kekakuan berbicara mereka tetapi juga menemukan suara mereka sendiri yang unik dan berharga. Film ini mengungkapkan kekuatan komunitas dan kegembiraan dalam menemukan cara untuk bersuara dengan percaya diri di dunia yang kadang-kadang keras terhadap perbedaan.
3. When I Stutter
Film "When I Stutter" adalah sebuah dokumenter yang menggali pengalaman pribadi dan kehidupan sehari-hari dari beberapa individu yang menghadapi tantangan dalam berbicara akibat stuttering atau gangguan bicara. Melalui wawancara yang intim dan pengamatan langsung, film ini tidak hanya mengungkapkan perjuangan mereka dalam menghadapi stigma dan kesulitan komunikasi, tetapi juga menyoroti kekuatan, ketahanan, dan keberanian mereka dalam mengeksplorasi identitas mereka di luar stuttering. Dengan pendekatan yang empatik dan mendalam, "When I Stutter" memberikan wawasan yang mendalam tentang perjalanan pribadi dan perjuangan sehari-hari dari perspektif yang jarang dieksplorasi secara luas.